{'background:#000000 url(http://petir-project.googlecode.com/files/zuaz-petir.gif) no-repeat center fixed;

Rabu, 22 Mei 2013

PANCING ULUR

Definisi dan Klasifikasi
Pancing ulur merupakan suatu alat penangkap ikan yang terdiri dari seutas tali dengan mata pancing berbentuk seperti jangkar. Pada mata pancing diikatkan umpan. Berdasarkan klasifikasi DKP tahun 2008, pancing ulur termasuk dalam klasifikasi alat tangkap hook and line.
Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Konstruksi pancing ulur termasuk konstruksi yang sederhana, karena pancing ulur hanya berupa tali pancing dan kail (mata pancing). Secara keseluruhan, bagian-bagiannya terdiri atas penggulung, tali utama yang terbuat dari polyamide (PA) monofilament nylon No. 80, sebuah kili-kili, tali cabang yang terbuat dari polyamide (PA) monofilament nylon No. 70, kail No. 18 dan pemberat timah seberat 400 g. Jumlah pancing yang digunakan untuk setiap tali cabang tidak terbatas. Panjang tali pancing secara keseluruhan sangat ditentukan oleh kedalaman perairan tempat pancing ulur dioperasikan. Biasanya berkisar antara 9-25 m. Mata pancing umumnya dibuat dari kawat baja, kuningan, atau bahan lain yang tahan karat. Pada ujung mata pancing umumnya berkait balik, walaupun ada beberapa jenis yang tidak berkait balik. Ukuran mata pancing tergantung pada ukuran ikan target penangkapan (Subani dan Barus, 1989).
Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
<Kapal
Alat tangkap pancing ulur menggunakan kapal hanya sebatas alat transportasi, penggunaan pancing ulur tidak harus selalu dilengkapi dengan kapal. Selain kapal pemancingan dapat dilakukan dengan rakit rumpon (Admin 2010).
Nelayan
Nelayan pancing ulur umumnya merupakan nelayan sederhana yang bersifat turun temurun. Kegiatan memancing dengan pancing ulur merupakan kegiatan tradisi, hal ini membuat para nelayan pancing ulur sulit menerima perubahan dan pembaharuan alat tangkap (Wagiu 2009).
Alat Bantu
Pengoperasian pancing ulur dapat menggunakan alat bantu seperti rumpon yang berfungsi menarik dan mengumpulkan ikan pada satu titik, sehingga mempermudah proses penangkapan (Rahmat 2007).
Umpan
Pemancingan akan berhasil bila menggunakan umpan sungguhan, baik berupa potongan ikan, ikan kecil, cumi-cumi, atau udang. Namun, kadang-kadang ada juga yang menggunakan umpan tiruan dari bulu ayam atau tali rafia. Umpan hidup bisa berupa ikan kembung, layang, cumi-cumi, atau udang (Admin 2010).
Metode Pengoperasian Alat
Pemancingan dilakukan dengan mengaitkan umpan berupa umpan hidup ataupun umpan palsu pada mata pancing, mata pancing dan umpan diamsukkan dalam air hingga kedalaman tertentu. Tali pancing ditarik perlahan agar umpan terlihat bergerak dan menarik perhatian ikan. Ketika ikan menangkap umpan dan terkait pada mata pancing, tali ditarik hingga ikan tangkapan terangkat dari air (Rahmat 2007).
Daerah pengoperasian
Pancing ulur dapat dioperasikan pada perairan laut maupun tawar, di tengah perairan atau di sisi perairan. Kedalaman pengoperasian pancing ulur tergantung pada ikan target dan panjang tali pancing (Admin 2010). Pengoperasian pancing ulur dapat dilakukan baik pada siang hari ataupun malam hari.
Hasil tangkapan
Pancing ulur dapat menangkap ikan-ikan baik berukuran kecil hingga berukuran besar, ikan hasil tangkapan yang umum antara lain ikan madidihang (Thunnus albacores), cakalang, tuna mata besar, ikan layaran, dan ikan pelagis lainnya (Rahmat 2007). Hasil tangkapan pancing ulur dengan menggunakan umpan didominasi oleh ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma). Jenis-jenis ikan tangkapan lainnya adalah ikan layang (Decapterus sp.), kurisi (Nemipterus nematophorus), kuniran (Upeneus sulphureus), cendro (Tylosurus erocodilus), kuwe (Caranx sexfaciatus), slongsong (Scomber sp.), barracuda (Sphyraena genie), tenggiri (Scomberomorus sp.), talang (Chorinemus tala), selar kuning (Selaroides leptolepis), daun bambu (Chorinemus tol), dan tembang (Sardinela fimbriata). Adapun hasil tangkapan pancing ulur tanpa umpan, menurut Kayadoe (1983),  terdiri atas gorara (Lutjanus spp.), kwee macan (Gnathanodon speciosus), mata besar (Priacanthus tayenus), tenggiri (Scomberomorus commerson), lasi (chorinemus sanctipetri), biji nangka (Upeneus vittatus), alu-alu (Sphyraena picuda), peperek (Leiognathus spp.), selar kuning (Selaroides leptolepis), kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), kacang-kacang (Hemirhamphus unifasciatus), dan kepala busuk (Saurida gracilis).
Daftar Pustaka         
Admin. 2010. Memancing: Cara memancing lapisan tengah. [terhubung berkala]            http://www.pulauseribu.net/modules/news/article.php?storyid=1608                        (8 Oktober 2011)
[Dinas Kelautan dan Perikanan]. 2008. Perangkap Bubu.      http://pipp.dkp.go.id/pipp2/alat_tangkap.html?idkat_api=8&idapi=2            7.         (8 Oktober 2011)
Rahmat E. 2007. Penggunaan pancing ulur untuk menangkap ikan pelagis besar.    LIPI Jurnal. Balai Riset Perikanan Laut: Jakarta.
Wagiu M. 2009. Investasi terbatas bagi nelayan pancing ulur di Malalayang I         Manado. Pacific Jurnal. Vol. 1(4) : 546-550.

sumber : http://itaapriani.blogspot.com/2012/05/bagan-tancap.html

Selasa, 21 Mei 2013

ALAT BANTU PADA PENANGKAPAN IKAN 2

Mesin
Mesin yang digunakan untuk menggerakan kapal penangkapan. Mesin ini juga menentukan berapa besar kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, satuannya adalah GT. Kita mengenal dua jenis mesin yaitu mesin untuk menggerakan kapal dan mesin untuk mengoperasikan alat.

Palka
merupakan tempat untuk menyimpan ikan hasil tangkapan. Ukurannya bermacam macam, tergantung dari kebutuhan dan besarnya kapal. Bahan dasarnya ada yang dari kayu,
yang ada juga yang dari fiber.
es batu
Es diperlukan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan. Ada yang berbentuk balokan ada juga yang berbentuk curah.

Garam
yang digunakan adalah garam kasar. Ada yang menyebutnya garam ikan ada juga yang menyebutnya garam pindang, namun garam ini jarang digunakan karena akan merubah tekstur dan rasa dari ikan.

Pelampung
Pelampung yang sering kita temukan dikapal penangkapan ada dua macam, yaitu pelampung untuk jaring tangkap dapat juga untuk tanda awal penebaran jaring ; yang kedua pelampung untuk penumpang/ nelayan. Pelampung untuk penumpang/nelayan ada yang berbentuk bulat seperti ban mobil, lonjong seperti botol, kotak kotak dan ada juga yang model rompi.

Pemberat
Pemberat diperlukan untuk untuk menenggelamkan alat penangkapan seperti pancing dan jaring, ada juga yang digunakan untuk menancapkan jangkar. Bahan pemberat hampir seluruhnya terbuat dari bahan logam namun ada juga yang terbuat dari semen/batu.

umpan
umpan yang dipasang dialat penangkapan gunanya untuk menarik ikan agar datang mendekati alat dengan kata lain umpan merupakan jebakan bagi ikan, Jumlah umpan yang dibutuhkan tergantung kebutuhan, jenis alat tangkap dan jenis ikan yang ditangkap. Ada umpan buatan, ada umpan hidup dan ada juga umpan palsu.


Cahaya
Dilihat dari sumbernya cahaya ada dua, yang berasal dari listrik/batere atau yang langsung dari matahari. Ikan tertarik pada cahaya melalui penglihatan (matanya) dan rangsangan melalui otak (Lineal region pada otak). Dengan demikian ikan yang tertarik pada
cahaya hanya ikan-ikan fototaxis yaitu ikan jenis pelagis dan sedikit ikan demersal dan sebaliknya ikan yang tidak menyenangi cahaya disebut ikan fotophobi.

Ada beberapa alasan mengapa ikan tertarik pada cahaya, diantaranya :

Penyesuaian intensitas cahaya dengan kemampuan mata ikan untuk tertarik pada satu sumber cahaya. Ada ikan yang tertarik pada intensitas cahaya yang rendah, ada yang tertarik pada intensitas yang, tinggi dan ada juga yang menyukai intensitas tinggi dan rendah. Ikan mempunyai kemampuan melihat cahaya dalam kegelapan.

sumber : Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, 2008

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN

Alat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disebut ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan.

Alat Bantu Penangkapan Ikan terdiri dari:
a.rumpon; dan
b.lampu;

(1)Rumpon  merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan berbagai bentuk dan jenis pemikat/atraktor dari benda padat yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul.

(2)Rumpon  terdiri dari:

a.rumpon hanyut, merupakan rumpon yang ditempatkan tidak menetap, tidak dilengkapi dengan jangkar dan hanyut mengikuti arah arus; dan

b.rumpon menetap, merupakan rumpon yang ditempatkan secara menetap dengan menggunakan jangkar dan/atau pemberat, terdiri dari:

1)rumpon permukaan, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi atraktor yang ditempatkan di kolom permukaan perairan untuk mengumpulkan ikan pelagis; dan

2)rumpon dasar, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi atraktor yang ditempatkan di dasar perairan untuk mengumpulkan ikan demersal.

(1)Lampu merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan pemikat/atraktor berupa lampu atau cahaya yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul.

(2)Lampu  terdiri dari:

a.lampu listrik; dan
b.lampu nonlistrik.

Sumber : http://mukhtar-api.blogspot.com/2013/02/alat-bantu-penangkapan-ikan.html